Jumat, 25 November 2016

05. Makalah tentang Pembiayaan Untuk Program Pengawasan Penyakit Menular di Indonesia dan Model Epidemiologi dan Manfaat Ekonomis

                                                                        MAKALAH


                                    Dosen  :  Adisti A. Rumayar, SKM, M.Kes., MPH



                                                                        Topik

                                     1. Pembiayaan Untuk Program Pengawasan Penyakit Menular di Indonesia
                                     2. Model Epidemiologi dan Manfaat Ekonomis

              

Nama               : Junianti Ahmad
NIM                : 14111101017
Kelas               : AKK
Semester          : 5
Tugas               : Ekonomi Kesehatan





FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
       UNIVERSITAS SAM RATULANGI
      MANADO
      2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain yang membacanya.
Terlepas dari semua itu, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,  kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
























                                                                 DAFTAR ISI



Kata Pengantar............................................................................................................................1
Daftar Isi......................................................................................................................................2
Bab I   : Pembahasan...............................................................................................................
            1.1       Pembiayaan Untuk Program Pengawasan Penyakit Menular Pengalaman di Indonesia.....................................................................................................................................3
            1.1.1     Pembiayaan Pengawasan Penyakit Menular......................................................3
            1.1.2     Pembiayaan Program Pemberantasan Penyakit Diare (CDD)..........................................................................................................................................3
            1.1.3     Efisiensi Biaya Pengobatan Penyakit Diare Melalui Penggunaan Obat-Obatan Secara Rasional............................................................................................................................3
            1.1.4     Masalah Dalam Pembiayaan Pengawasan Penyakit Diare.............................................................................................................................................3
            1.1.5     Integrasi pengawasan penyakit diare dan radang tenggorokan akut...............................................................................................................................................4
            1.2       Model Epidemiologi.............................................................................................5
            1.2.1    Host, Agent, Environtment...................................................................................5
            1.2.1.1 Host.......................................................................................................................5
            1.2.1.2 Agent.....................................................................................................................5
            1.2.1.3 Environment..........................................................................................................6
            1.3       Pengertian Dan Manfaat Ilmu Ekonomi................................................................7
            1.3.1    Definisi Ilmu Ekonomi..........................................................................................7
            1.3.2    Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi....................................................................7
Bab II : Penutup.............................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................................9














       BAB I
PEMBAHASAN

1.1  PEMBIAYAAN UNTUK PROGRAM PENGAWASAN PENYAKIT MENULAR PENGALAMAN DI INDONESIA


            Dalam  reancana pembangunan Lima Tahun V (Revelita V) yang dimulai bulan april 1989 akan diberikan penekanan yang khusus kepada IMR yang tinggi, dan MMR (Maternal Mortality Rate). Penyakit diare termasuk 24% dari kematian bayi. Diikuti oleh radang pernapasan yang akut (23%) dan tetanus neonatal (22%). Bagian ini merupakan contoh pembiayaan program pemberantasan penyakit menular di Indonesia yang merupakan bagian dari program pembelanjaan perawatan kesehatan secara keseluruhan.
1.1.1     Pembiayaan Pengawasan Penyakit Menular
Perluasan program pengawasan penyakit diare, malaria dan imunisasi diberikan prioritas utama.  Hampir seluruh pengeluaran program pengawasan penyakit memperoleh sumber dana dari pemerintah pusat yang dialokasikan melalalui saluran yang berbeda dan beberapa dari sulmbangan pemerintah provinsi dan kabupaten.
Anggaran pemerintah termasuk bantuan eksternal berkurang pada tahun 1984/1985 sampai 1987/1988. Data menunujukan berkurang 75% selama empat tahun. Bagaimanapun juga komponen bantuan asing tumbuh 6 kali untuk menutupi kekurangan tersebut.
1.1.2     Pembiayaan Program Pemberantasan Penyakit Diare (CDD)
Tren penurunan anggaran program pemberantasan penyakit menular dalam lima tahun terakhir mengharuskan menyusun prioritas yang lebih baik dalam program pengawasan penyakit menular untuk mencapai satu tujuan program kesehatan nasional yaitu menurunkan Infant Mortality Rate (IMR).
1.1.3     Efisiensi Biaya Pengobatan Penyakit Diare Melalui Penggunaan Obat-Obatan Secara Rasional
Studi yang dilakukan oleh departemen  kesehatan dengan sponsor dari USAID yang berkenan dengan obat-obatan untuk kelangsungan hidup anak dalam system kesehatan masyarakat Indonesia menyatakan bahwa sebagian besar perawatan yang dilakun dalam menyediakan fasilitas umum masih tidak rasional termasuk pengobatan penyakit diare. Pengeluaran untuk pembelian antibiotic sekitar 40 % dari seluruh anggatan obat-obatan sedangkan penggunaannya tidak rasional. Di Jawa Barat kampanye tentang Oral Rehidration Therapy (ORT) sekaranag sedang berlangsung. Membantu penggunaan secara rasional obat-obatan dari garam oralit terutama cairan untuk pengobatan diare di rumah.
1.1.4     Masalah Dalam Pembiayaan Pengawasan Penyakit Diare
Masalah – masalah dalam pembiayaan pengawasan penyakit diare diantaranya :
a.     Pendidikan Masyarakat
        Pendidikan masyarakat memberikan peranan yang sangat penting. Pengetahuan serta perilaku yang lebih baik sangat diperlukan jika masyarakat meminta untuk meningkatkan sumbangan pembiayaan pengawasan penyakit diare.
b.     Peran Sektor Swasta
        Peranan swasta adalah kemauannya untuk berpartisipasi dalam penyebarluasan garam oralit sampai ke level paling bawah untuk memenuhi permintaan . jika ini dapat dicapai makan beban pemerintah akan menjadi ringan dan yang paling utama adalah bagaimana membangkitkan permintaan masyrakat terhadap oralit secara tepat.
c.     Training profesi medis dan paramedis
        Kasus manajemen yang tidak rasional hanya dapat berkurang dengan reorientasi medis seperti pendidikan paramedic. Usaha menambah penggunaan oralit dari 15,5 % menjadi 68,1 % sesudah kampanye dimulai. Jika semua pasien dirawat ideal dimana hanya 20 % yang mendapat antibiotik dan 100 % oralit maka biaya akan menurun 51 %. Hal itu mengubah perhitungan dalam skala besar bila penduduk yang dilayani oleh pusat kesehatan adalah 80000 orang. Dimana penduduk dibawah lima tahun adalah 14 % atau sekitar 4.200 jelas merupakan penghematan obat-obatan yang lebih rasional.
d.     Pembelian Obat-obatan untuk Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit
        Dalam kasus ini berdasarkan perjanjian yang bertanggung jawab secara resmi terutama dalam usaha memperolehj obat-obatan sesuai dengan pola penyakit dan juga aspek kasus menajemen yang rasional.
1.1.5     Integrasi pengawasan penyakit diare dan radang tenggorokan akut
Mengingat kesamaan dalam perawatan penyakit diare dan radang tenggorokan akut khususnya dalam manajemennya. Usaha yang dalam aspek ini di beberapa lembaga menunjukan hasil yang dapat diharapkan





















                                                1.2  MODEL EPIDEMIOLOGI


Segitiga epidemiologi adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang epidemiolog. Ini merupakan teori dasar yang terkenal sejak disiplin ilmu epidemiologi mulai digunakan di dunia. Dalam bidang epidemiologi terdapat sedikitnya 3 segitiga epidemiologi yang saling terkait satu sama lain yaitu, 1. Agent-Host-Environment (AHE), 2. Person-Place-Time (PPT), 3. Frekuensi- Distribusi- Determinan (FDD)
1.2.1  Host, Agent, Environtment
Segitga epidemiologi ini sangat umum digunakan oleh para ahli dalam menjelasakan kosep berbagai permasalahan kesehatan termasuk salah satunya adalah terjainya penyakit. Hal ini sangat komprehensif dalam memprediksi suatu penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.

1.2.1.1  Host
Host atau penajmau ialaha keadaan manusia yangsedemikan rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini di sebabkan oleh faktor intrinsik. Factor penjamuyang biasanya menjkadi factor untuk timbulnya suatu penyakit sebagai berikut :
1. Umur. Misalnya, usia lanjut lebih rentang unutk terkena penyakit karsinoma, jantung dan lain-lain daripada yang usia muda.

2. Jenis kelamin (seks). Misalnya , penyakit kelenjar gondok, kolesistitis, diabetes melitus cenderung terjadi pada wanita serta kanker serviks yang hanya terjadi pada wanita atau penyakit kanker prostat yang hanya terjadi pada laki-laki atau yang cenderung terjadi pada laki-laki seperti hipertensi, jantung, dll.
3. Ras, suku (etnik). Misalnya pada ras kulit putih dengan ras kulit hitam yang beda kerentangannay terhadapa suatu penyakit.
4. Genetik (hubungan keluarga). Misalnya penyakit yang menurun seperti hemofilia, buta warna, sickle cell anemia, dll.
5. Status kesehatan umum termasuk status gizi, dll
6. Bentuk anatomis tubuh
7. Fungsi fisiologis atau faal tubuh
8. Keadaan imunitas dan respons imunitas
9. Kemampuan interaksi antara host dengan agent
10. Penyakit yang diderita sebelumnya
11. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial dari host sendiri

1.2.1.2
 Agent
yang disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang dikarenakan oleh mikro organisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa, metazoa, dll), unsur nutrisi karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan, unsur kimiawi yang disebabkan karena bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri (karbon monoksid, obat-obatan, arsen, pestisida, dll), unsur fisika yang disebabkan oleh panas, benturan, dll, serta unsur psikis atau genetik yang terkait dengan heriditer atau keturun. Demikian juga dengan unsur kebiasaan hidup (rokok, alcohol, dll), perubahan hormonal dan unsur fisioloigis seperti kehamilan, persalinan, dll.
1.2.1.3  Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit, hali ini Karen faktor ini datangnya dair luar atau bisas disebut dengan faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)
Mikro organisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit infeksi (binatang, tumbuhan). Vektor pembawa penyakit umbuhan & binatang sebagai sumber bahan makanan, obat dan lainnya
2. Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan lingkunganfisik adalah yang berwujud geogarfik dan musiman. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi, radiasi, dll.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Yang termasuk dalam faktor lingkungan soial ekonomi adalah sistem ekonomi yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak pada penghasilan yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu juga yang menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan terutama munculnya bebagai penyakit.















1.3  Pengertian Dan Manfaat Ilmu Ekonomi


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Ilmu Ekonomi sangat berpengaruh pada kegiatan sehari–hari serta mempengaruhi masyarakat (konsumen dan produsen) yang berperan penting dalam kebijakan publik pada  level lokal ,  provinsi ,  nasional dan  internasional mempengaruhi keputusan pemilih. Nah oleh karena itu kita harus lebih mengetahui apa itu Ilmu Ekonomi.
1.3.1 Definisi Ilmu Ekonomi
  1. Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
  2. Menurut Aristoteles Pengertian Ekonomi  adalah , Aristoteles membedakan antara Oikonomos dan Chrematisti. Menurutnya Oikonomos adalah menyelediki peraturan rumah tangga, dan Chrematisti adalah mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar.  Pemikiran ini dapat disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya teori ilmu ekonomi.
  3. Menurut Prof . Paul . A . Samuelson Ilmu Ekonomi merupakan  suatu studi mengenai individu -individu dan masyarakat yang membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan dalam berbagaicara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
  4. Menurut Sadono Sukirno  “Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan  keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber.
  5. Menurut Mankiw  “studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan langka”.

Mengapa Ilmu ekonomi harus Dipelajari sebab Keinginan manusia banyak ragamnya, dan selalu bertambah terus tidak ada habisnya. Sumber daya alam jumlahnya terbatas atau langka serta  Sumber   daya   alam  sebagian   besar tidak   bisa   digunakan   secara   langsung,  harus diolah, diubah bentuk, jumlah, dipindahkan.
1.3.2 Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi
  1. Membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik
  2. Mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui
  3. Membuat yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian
  4. Bersedia, waspada dan berjaga lebih baik dan aman daripada tidak sama sekali
  5. Memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi
  6. Mengetahui membuat lebih bijak daripada tidak
Penggolongan Ilmu Ekonomi
  1. Ilmu ekonomi mikro
  2. Ilmu ekonomi makro
Pengertian Ekonomi Makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan pada Pengertian Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian hanya pada bagian kecilnya. Ekonomi makro dan Ekonomi Mikro merupakan bagian dari ekonomi teori yang bertugas dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi dan selanjutnya merumuskan hubungan dalam hukum ekonomi.

Hubungan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro :
Ekonomi makro dan ekonomi mikro saling terkait menurut Gregory Mankew, karena perubahan ekonomi yang secara makro (menyeluruh), tentu saja dampak/hasilnya pada perubahan ada pada individu-individu yang berjuta-juta akan merasakan dan melakukan kegiatan ekonomi, Dengan demikian, perubahan yang ada pada ekonomi makro, merupakan hasil dari perubahan yang terjadi dalam ekonomi mikro.

Manfaat Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 

  • Ekonomi makro dapat memberikan kita manfaat, jika dipelajari, manfaat tersebut adalah dapat mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional, dan neraca pembayaran nasional. 
  • Ekonomi mikro dapat memberikan manfaat, jika dipelajari, manfaat tersebut adalah dapat melakukan penghematan dalam sumber daya yang terbatas dan dapat mengetahui cara-cara mencapai kepuasan maksimum dalam penggunaan sumber daya yang serta terbatas. 











BAB II
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA



http://akuselalucantik.blogspot.co.id/2014/06/pembiayaan-untuk-program-pengawasan.html
https://epidemiolog.wordpress.com/2008/12/01/32/
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-ekonomi.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-manfaat-ilmu-ekonomi.html
1. Budiarto, eko.2003. Pengantar epidemiologi.jakarta: penerbit buku kedokteran egc
2. Bustan mn ( 2002 ). Pengantar epidemiologi, jakarta, rineka cipta
3. Nasry, nur dasar-dasar epidemiologi

4. Arsip mata kuliah fkm unhas 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar